Cari Blog Ini

Selasa, 21 Juni 2011

LAPORAN PRAKTIKUM POTENSIAL OSMOSIS PADA JARINGAN TUMBUHAN

NAMA: SISKA DIANA
NIM: 1209706031
JURUSAN: AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011



 LANDASAN TEORI:
Osmosis adalah perpindahan air melalui membrane permeable selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membrane semipermeabel harus dapat ditempuh oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membrane. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Osmosis terjadi tanpa menghiraukan bagaimana fungsi membran, sepanjang pergerakan linarut lebih dibatasi dibandingkan dengan pergerakan air. Membran bisa berupa satu lapis bahan yang lebih melarutkan pelarut daripada partikel linarut, sehingga melewatkan lebih banyak molekul pelarut dari pada partikel linarut.

 TUJUAN:
Mengukur potensial osmosis suatu jaringan tumbuhan dengan cara plasmolisis.

 ALAT DAN BAHAN:
1. Tabung reaksi
2. Cutter
3. Mikroskop cahaya
4. Kaca objek dan kaca penutup masing-masing
5. Larutan sukrosa 0,22 M; 0,20 M; 0,18 M; 0,16 M; 0,14 M masing-masing 5 ml
6. Sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoeo discolor sebanyak 15 buah masing-masing mengandung ± 25 sel

 CARA KERJA:
1. Sediakan 5 buah tabung reaksi masing-masing botol diisi dengan larutan sukrosa 0,22 M; 0,20 M; 0,18 M; 0,16 M; 0,14 M.
2. Buat sayatan permukaan epidermis permukaan bawah daun Rhoeo discolor sebanyak 15 sayatan masing-masing mengandung ± 25 sel
3. Masukkan sayatan-sayatan epidermis tadi kedalam botol vial berisi larutan sukrosa, tabung reaksi menerima 3 buah sayatan
4. Biarkan selama 30 menit, kemudian periksa seluruh sayatan dengan meletakkan sayatan pada kaca objek
5. Hitung berapa potensial otmosis dari larutan sukrosa yang menunjukkan “incipient pasmolysis”

 HASIL PENGAMATAN:
Table Pengamatan Pada Daun Rhoeo discolor:
Konsentrasi 0,22 M 0,20 M
Kelompok JAS P TP JAS P TP
1 20 6 14 25 1 4
2
3
4
5 - 3 6 - 6 7
6

0,18 M 0,16 M 0,14 M
JAS T TP JAS P TP JAS P TP
1 28 15 13 28 16 12 30 17 13
2
3
4
5 - - 30 - 25 5 - 2 37
6

KETERANGAN: JAS : Jumlah Awal Stomata
P : Plasmolisis
TP : Tidak Plasmolisis
- : Tidak terdapat JAS, P, atau TP

 PEMBAHASAN:
Osmosis adalah perpindahan air melalui membrane permeable selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membrane semipermeabel harus dapat ditempuh oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membrane. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekann pada bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membrane permeable selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Dari data hasil pengamatan dapat diketahui bahwa dalam sel terjadi osmosis yang mana dipengaruhi oleh konsentrasi zat.

 DAFTAR PUSTAKA:
- Salisbury F. B & Ross C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung: ITB

- Dwidjosepoetro. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT.Gramedia

- http://id.wikipedia.org/wiki/osmosis/13/11/09






PERTANYAAN DAN JAWABAN
Pertanyaan:
1. Sebutkan definisi plasmolisis?
2. Jelaskan mengapa potensial osmosis pada keadaan “incipient plasmolysis” memiliki nilai yang hampir sama atau kira-kira sama dengan potensial osmosis sel pada keadaan normal?
3. Pada keadaan “incipient plasmolysis”, nilai potensial osmosis yang sebenarnya akan lebih kecil atau lebih besar dari keadaan normal? Jelaskan alasan anda!
4. Apakah sel-sel jaringan dari tumbuhan yang berbeda akan memiliki potensial osmosis yang berbeda pula? Jelaskan!
5. Bila sel mengalami plasmolisis, apakah sel tersebut akan kembali normal bila diberi larutan yang sesuai dengan larutan sel? jelaskan!
Jawab:
1. Proses penyerapan zat terlarut oleh jaringan ke dalam sel, sehingga volume cairan sel bertambah sedangkan volume larutan berkurang.
2. Karena selain pada prinsipnya sama yaitu penyerapan larutan ke dalam sel, hal ini terjadi juga karena konsentrasi cairan sel yang lebih pekat.
3. Akan lebih besar karena konsentrasi cairan sel yang semakin pekat.
4. Ya, karena setiap sel-sel jaringan tumbuhan memiliki kemampuan osmosis tersendiri.
5. Tidak, sel yang sudah kosong cairan selnya tidak akan kembali normal, tetapi tumbuhan itu akan membentuk sel baru kembali dengan zat pembangun yang terdapat pada tumbuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar